Mengenal Kastil, Puri atau Benteng Kerajaan ala Eropa
Pernahkah anda berpikir mengapa sebagian peradaban membangun kastil seperti puri disneyland sedangkan peradaban lainnya membangun tembok kota atau benteng yang bisa melindungi seantero kota dan seluruh penduduknya? tentu jawabnya bukan sekedar teknologi atau kemampuan membangun karena kota Ur sekalipun, salah salah satu kota tertua dalam sejarah peradaban manusia sudah memiliki tembok kota keliling.
Sejak ribuan tahun yang lalu umat manusia sudah menguasai teknik pembangunan tembok yang mengelilingi seantero kota dan bagian-bagian penting dari pemerintahan. pada masa yunani kuno semakin banyak kota yang dilindungi oleh tembok besar seperti kota Troy yang terkenal dalam epic Iliad. pada era romawi walled cities beserta defensive walls berkembang dengan pesat hingga kita mengenal Hadrian wall dan Byzantine city wall yang melegenda.
Lalu mengapa selepas keruntuhan romawi barat, peradaban di eropa tiba-tiba tidak lagi membangun tembok pertahanan kota?
Tentu banyak faktor yang menjadi penyebab tetapi yang paling utama adalah karena kerajaan eropa cenderung terpecah-pecah sedemikian kecil sehingga merasa tidak mampu untuk membangun bangunan pertahanan yang sedemikian menguras sumber daya di kota mereka. mereka lebih memilih untuk berkonsentrasi pada alat pertahanan yang lebih kecil dan pribadi namun dengan efektivitas yang menyamai.
Sebuah kastil memang tidak akan mampu untuk melindungi seluruh warga kota beserta kekayaan alamnya tetapi pemilihan lokasi yang strategis mampu membuat lawan kesulitan untuk menguasai wilayah tersebut. bagi penyerang walaupun mudah untuk menguasai kota dan sentra ekonomi tetapi tanpa menguasai kastil yang menjaga maka pasukan mereka senantiasa terekspose dari serangan balasan dan dadakan ketika lengah.
Tidak hanya didesain terhadap gangguan militer tetangga yang iseng menyerang, sebuah kastil juga harus mampu bertahan dari ancaman lainnya seperti bahaya kebakaran. hal ini membuat kastil era sebelumnya yang terbuat dari kayu digantikan dengan batu yang lebih tahan api setidaknya pada tingkat pertama dan tembok terluar. hal ini meminimalisir ancaman kebakaran dan penyebarannya baik disengaja ataupun tidak.
Kastil dibangun secara khusus untuk memberikan perlindungan terhadap keluarga kerajaan atau pembesar lainnya beserta dengan segala kekayaan dan aset pemerintahan. tidak lupa sekutu terdekat mereka juga tinggal di kastil beserta dengan pasukan kerajaan sebagai elemen perlindungan. mereka ditempatkan pada bagian yang berlainan sesuai dengan status sosial mereka, raja dan bangsawan di Donjon sedangkan prajurit di barak dan berbagai titik penjagaan.
Selain dari sebagai rumah bagi raja dan para pembesar beberapa kastil dibangun dengan tujuan ekonomi ataupun murni pertahanan. ada yang dibangun secara spesifik untuk mengambil uang tol pada suatu perlintasan jalan atau akses sebuah sungai. kastil-kastil tersebut sengaja dibangun di dekatnya untuk memastikan semua yang melintas membayar pajak tol sekaligus memastikan kontrolnya atas wilayah tersebut dari penyusup atau gangguan tetangga yang iseng.
Kastil serupa juga lumrah dibangun pada suatu daerah yang subur, perkebunan ataupun pertambangan kaya yang terhitung vital bagi industri, ekonomi atau keberlangsungan sebuah kerajaan. tentu ukuran dan kelengkapan kastil tersebut disesuaikan dengan kepentingan daerah tersebut beserta potensi ancaman yang ada.
Para raja juga kadang menginginkan sebuah tempat peristirahatan pada tempat yang lebih terasing dengan iklim yang lebih sejuk. akibatnya kastil pun dibuat pada tempat yang jauh dari pusat kota dan pemerintahan. lebih mirip vila tetapi kastil peristirahatan ini tetap dilengkapi dengan fasilitas perlindungan yang mumpuni seperti tembok berlapis, bukaan untuk menembak panah, tower yang saling melindungi, berbagai mekanisme pertahanan, gateway ganda serta labirin.
Bedanya dengan kastil lainnya, pada kastil peristirahatan sedari awal diprioritaskan pembangunan ruangan yang lebih nyaman dan mampu mengakomodasi kunjungan tamu negara, diplomat dan pejabat penting lainnya. hal ini membuat bangunan dan elemen perlindungan akan mengalah apabila dirasa mengganggu kenyamanan penghuninya. kastil jenis ini biasanya dilengkapi kamar, jendela, aula dan taman yang besar dan megah.
Kastil mungkin terlihat cantik dari luar tetapi efektivitas pertahanannya tidak main-main. tercatat beberapa kali sejumlah kecil penjaga tidak lebih dari 20-30 orang pemanah mampu bertahan dari serbuan ratusan bahkan ribuan pasukan lawan. apalagi rata-rata kastil terbebas dari ancaman siege weapon karena terletak di tebing tinggi dengan akses yang curam sehingga tidak bisa dilewati oleh peralatan berat. parit besar, bukit atau hutan tebal memiliki fungsi yang sama.
Di balik segala keunggulannya, kastil memiliki keterbatasan yakni luasnya relatif kecil sehingga tidak mampu mengakomodasi banyak personil. pada keadaan damai saja banyak prajurit yang sulit untuk mendapatkan tempat tidur yang layak dan sekedar tiduran di koridor dengan alas tikar jerami di waktu malam. masalah luas juga membuat gudang persediaan logistik mereka relatif kecil sehingga hanya mampu menghidupi seratusan prajurit atau puluhan men-at-arms beserta pelayannya.
Namun yang lebih mendesak adalah ketersediaan sumber air bersih. pemilihan lokasi pada tempat tinggi dan terjal membuatnya sulit untuk menemukan sumber mata air berlimpah airnya. pada beberapa kastil hanya ada 2 atau 3 sumur dengan jumlah air yang hanya cukup untuk minum puluhan orang saja per hari. hal ini membuat kastil rawan terhadap situasi pengepungan dimana kebanyakan hanya mampu bertahan dalam hitungan beberapa minggu saja.
Menghadapi kelemahan tadi, kastil untuk tujuan militer dibuat lebih besar hingga mampu mengakomodasi ribuan prajurit ataupun lebih. persediaan air minum dan makanan sekedar ditimbun secara besar-besaran pada gudang penyimpanan hingga para penjaga bisa bertahan selama beberapa bulan tanpa bantuan logistik dari luar.
Di eropa barat tercatat setidaknya 75 ribu kastil dibangun sepanjang era medieval. kebanyakan relatif kecil dan hanya memiliki jumlah tower yang sedikit, banyak yang tidak memiliki keep atau bangunan utama. tuan rumah serta tamu tinggal pada akomodasi yang tersedia pada tower yang terbesar sedangkan prajurit ditempatkan pada gate utama serta beberapa ruangan di sekitar kastil dan tembok pertahanan.
Pada keshogunan jepang kastil juga menjadi primadona karena sumber daya mereka yang cenderung terbatas dan sistem feodal yang terpecah-pecah. banyak penguasa feodal yang tidak mampu untuk membuat tembok keliling kota. kalaupun dipaksakan sebuah tembok kota justru dinilai mengganggu karena menghalangi perkembangan kota dan perluasan lahan produktif.
Seperti halnya di eropa di jepang pun sebuah kastil dirasa cocok sebab mampu melindungi kota atau wilayah tempatnya bernaung tanpa memperlambat perkembangan lahan untuk produktivitas. sebuah kastil juga dirasa mampu mencerminkan prestise dari penguasa feodal dengan kemegahan dan keindahan dari kastil tersebut. namun yang terpenting kastil tetap mampu berfungsi sebagai puast pemerintahan dan basis militer.
Sejak ribuan tahun yang lalu umat manusia sudah menguasai teknik pembangunan tembok yang mengelilingi seantero kota dan bagian-bagian penting dari pemerintahan. pada masa yunani kuno semakin banyak kota yang dilindungi oleh tembok besar seperti kota Troy yang terkenal dalam epic Iliad. pada era romawi walled cities beserta defensive walls berkembang dengan pesat hingga kita mengenal Hadrian wall dan Byzantine city wall yang melegenda.
Ilustrasi kota Ur, 5800 tahun yang lalu di Sumeria dengan tembok keliling kota |
Lalu mengapa selepas keruntuhan romawi barat, peradaban di eropa tiba-tiba tidak lagi membangun tembok pertahanan kota?
Tentu banyak faktor yang menjadi penyebab tetapi yang paling utama adalah karena kerajaan eropa cenderung terpecah-pecah sedemikian kecil sehingga merasa tidak mampu untuk membangun bangunan pertahanan yang sedemikian menguras sumber daya di kota mereka. mereka lebih memilih untuk berkonsentrasi pada alat pertahanan yang lebih kecil dan pribadi namun dengan efektivitas yang menyamai.
Sebuah kastil memang tidak akan mampu untuk melindungi seluruh warga kota beserta kekayaan alamnya tetapi pemilihan lokasi yang strategis mampu membuat lawan kesulitan untuk menguasai wilayah tersebut. bagi penyerang walaupun mudah untuk menguasai kota dan sentra ekonomi tetapi tanpa menguasai kastil yang menjaga maka pasukan mereka senantiasa terekspose dari serangan balasan dan dadakan ketika lengah.
Tidak hanya didesain terhadap gangguan militer tetangga yang iseng menyerang, sebuah kastil juga harus mampu bertahan dari ancaman lainnya seperti bahaya kebakaran. hal ini membuat kastil era sebelumnya yang terbuat dari kayu digantikan dengan batu yang lebih tahan api setidaknya pada tingkat pertama dan tembok terluar. hal ini meminimalisir ancaman kebakaran dan penyebarannya baik disengaja ataupun tidak.
Diagram dari bagian-bagian sebuah kastil, Keep atau Donjon adalah bangunan utama |
Kastil dibangun secara khusus untuk memberikan perlindungan terhadap keluarga kerajaan atau pembesar lainnya beserta dengan segala kekayaan dan aset pemerintahan. tidak lupa sekutu terdekat mereka juga tinggal di kastil beserta dengan pasukan kerajaan sebagai elemen perlindungan. mereka ditempatkan pada bagian yang berlainan sesuai dengan status sosial mereka, raja dan bangsawan di Donjon sedangkan prajurit di barak dan berbagai titik penjagaan.
Selain dari sebagai rumah bagi raja dan para pembesar beberapa kastil dibangun dengan tujuan ekonomi ataupun murni pertahanan. ada yang dibangun secara spesifik untuk mengambil uang tol pada suatu perlintasan jalan atau akses sebuah sungai. kastil-kastil tersebut sengaja dibangun di dekatnya untuk memastikan semua yang melintas membayar pajak tol sekaligus memastikan kontrolnya atas wilayah tersebut dari penyusup atau gangguan tetangga yang iseng.
Kastil serupa juga lumrah dibangun pada suatu daerah yang subur, perkebunan ataupun pertambangan kaya yang terhitung vital bagi industri, ekonomi atau keberlangsungan sebuah kerajaan. tentu ukuran dan kelengkapan kastil tersebut disesuaikan dengan kepentingan daerah tersebut beserta potensi ancaman yang ada.
Halaman kastil dan bentangan alamnya juga merupakan bagian dari perlindungan |
Para raja juga kadang menginginkan sebuah tempat peristirahatan pada tempat yang lebih terasing dengan iklim yang lebih sejuk. akibatnya kastil pun dibuat pada tempat yang jauh dari pusat kota dan pemerintahan. lebih mirip vila tetapi kastil peristirahatan ini tetap dilengkapi dengan fasilitas perlindungan yang mumpuni seperti tembok berlapis, bukaan untuk menembak panah, tower yang saling melindungi, berbagai mekanisme pertahanan, gateway ganda serta labirin.
Bedanya dengan kastil lainnya, pada kastil peristirahatan sedari awal diprioritaskan pembangunan ruangan yang lebih nyaman dan mampu mengakomodasi kunjungan tamu negara, diplomat dan pejabat penting lainnya. hal ini membuat bangunan dan elemen perlindungan akan mengalah apabila dirasa mengganggu kenyamanan penghuninya. kastil jenis ini biasanya dilengkapi kamar, jendela, aula dan taman yang besar dan megah.
Kastil mungkin terlihat cantik dari luar tetapi efektivitas pertahanannya tidak main-main. tercatat beberapa kali sejumlah kecil penjaga tidak lebih dari 20-30 orang pemanah mampu bertahan dari serbuan ratusan bahkan ribuan pasukan lawan. apalagi rata-rata kastil terbebas dari ancaman siege weapon karena terletak di tebing tinggi dengan akses yang curam sehingga tidak bisa dilewati oleh peralatan berat. parit besar, bukit atau hutan tebal memiliki fungsi yang sama.
Kastil Kerak yang sangat terkenal di era crusader |
Di balik segala keunggulannya, kastil memiliki keterbatasan yakni luasnya relatif kecil sehingga tidak mampu mengakomodasi banyak personil. pada keadaan damai saja banyak prajurit yang sulit untuk mendapatkan tempat tidur yang layak dan sekedar tiduran di koridor dengan alas tikar jerami di waktu malam. masalah luas juga membuat gudang persediaan logistik mereka relatif kecil sehingga hanya mampu menghidupi seratusan prajurit atau puluhan men-at-arms beserta pelayannya.
Namun yang lebih mendesak adalah ketersediaan sumber air bersih. pemilihan lokasi pada tempat tinggi dan terjal membuatnya sulit untuk menemukan sumber mata air berlimpah airnya. pada beberapa kastil hanya ada 2 atau 3 sumur dengan jumlah air yang hanya cukup untuk minum puluhan orang saja per hari. hal ini membuat kastil rawan terhadap situasi pengepungan dimana kebanyakan hanya mampu bertahan dalam hitungan beberapa minggu saja.
Menghadapi kelemahan tadi, kastil untuk tujuan militer dibuat lebih besar hingga mampu mengakomodasi ribuan prajurit ataupun lebih. persediaan air minum dan makanan sekedar ditimbun secara besar-besaran pada gudang penyimpanan hingga para penjaga bisa bertahan selama beberapa bulan tanpa bantuan logistik dari luar.
Di eropa barat tercatat setidaknya 75 ribu kastil dibangun sepanjang era medieval. kebanyakan relatif kecil dan hanya memiliki jumlah tower yang sedikit, banyak yang tidak memiliki keep atau bangunan utama. tuan rumah serta tamu tinggal pada akomodasi yang tersedia pada tower yang terbesar sedangkan prajurit ditempatkan pada gate utama serta beberapa ruangan di sekitar kastil dan tembok pertahanan.
Kastil serupa ala Keshogunan Jepang |
Pada keshogunan jepang kastil juga menjadi primadona karena sumber daya mereka yang cenderung terbatas dan sistem feodal yang terpecah-pecah. banyak penguasa feodal yang tidak mampu untuk membuat tembok keliling kota. kalaupun dipaksakan sebuah tembok kota justru dinilai mengganggu karena menghalangi perkembangan kota dan perluasan lahan produktif.
Seperti halnya di eropa di jepang pun sebuah kastil dirasa cocok sebab mampu melindungi kota atau wilayah tempatnya bernaung tanpa memperlambat perkembangan lahan untuk produktivitas. sebuah kastil juga dirasa mampu mencerminkan prestise dari penguasa feodal dengan kemegahan dan keindahan dari kastil tersebut. namun yang terpenting kastil tetap mampu berfungsi sebagai puast pemerintahan dan basis militer.
Post a Comment for "Mengenal Kastil, Puri atau Benteng Kerajaan ala Eropa"