Sejarah Olly Sastra, Orang Pertama Pengibar Bendera Merah Putih di Cirebon

Sumber:cirebonhistory

Kali ini Warta Cirebon mengunjungi kediaman sosok Pejuang dari Cirebon Pengibar sang saka merah putih pertama yang beralamat di jalan pagongan 114 kota Cirebon.

Sosok Olly Sastra mungkin tak banyak dikenal oleh warga Cirebon.

Namun, siapa sangka wanita kelahiran 12 Januari 1925 itu merupakan yang pertama kali mengibarkan bendera merah putih di Cirebon.

Olly Sastra bersama rekan-rekannya mengibarkan merah putih pada 17 Agustus 1945 pukul 16.00 WIB di halaman gedung Java Hookoo Kai di jalan Pekalipan 106 (sekarang jejak nya hilang telah berubah menjadi pertokoan)

Saat itu, Olly Sastra yang mendengar berita proklamasi kemerdekaan RI dari siaran radio bergegas pulang dan menjahit sendiri kain merah dan putih menjadi bendera berbahan dari kain satin.

Olly Sastra sendiri bernama lengkap Olly Siti Soekini dan ayahnya bernama Sastra.

Olly sempat dipukul, dijambak, dan perlakuan kasar lainnya oleh tentara Jepang.

Sebab, Olly menurunkan terlebih dahulu bendera Jepang sebelum mengibarkan merah putih.

Baca Juga

Bahkan, aksi nekat itupun nyaris membuat bendera merah putih hangus karena dibakar tentara Jepang.

Beruntung Olly dan rekan-rekannya berhasil menyelamatkan bendera merah putih itu kemudian dikibarkan di puncak tiang.

Kini kondisi Bendera nya tersimpan rapih di kediaman nya dengan kondisi kusam dan sedikit bolong-bolong akibat terbakar oleh tentara Jepang.

Setelah masa penjajahan, kantor Java Hookoo Kai berubah menjadi Panti Pendidikan Anak-anak (PPA), yakni panti asuhan bagi anak-anak korban perang.

Perlu di ketahui sosok Olly Sastra sangat dekat dengan Bung Karno, sampai2 beberapa anak dari Olly sastra di hadiahkan pemberian nama oleh Bung Karno, seperti hal nya nama anak bungsu Olly sastra yang juga sebagai narasumber yakni Ibu Indra Ratna Esti Handayani, Nama Indra Ratna merupakan akronim dari Indonesia Raya Ratu Nasional.

Olly Sastra gugur pada 16 Oktober 1994 dan di semayamkan di pemakaman keluarga besar nya di TPU Pronggol.

Sumber: Cirebonhistory