Mengenal mitos Bunga Anggrek Hantu
Anggrek hantu. Cukup seram bukan nama anggrek yang satu ini?. Benar, memang anggrek ini memiliki keunikan bila dibandingkan anggrek lain Iho. Boleh dong sobat warta cirebon luangkan sedikit waktu untuk berkenalan dengan sang hantu.
Anggrek dengan nama latin 'Epipogium roseum' dalam 'family Orchidaceae' ini ialah anggrek 'saproflt' atau anggrek yang tumbuh pada tempat berhumus dan hanya sedikit membutuhkan sinar matahari.
Habitatnya itu tentu berhubungan erat dengan 'morfologi' anggrek yang tidak berdaun sehingga ia tak bisa melakukan 'fotosintesis' seperti tumbuhan pada umumnya. Sobat masih ingat 'fotosintesis'?.
Buat memperoleh santapan, anggrek ini berasosiasi dengan jamur mikoriza yang hidup pada kayu busuk di tempat tumbuhnya. Santapan tersebut diserap, setelah itu ditaruh dalam umbi di dalam tanah. Umbi tersebut berupa bundar telur berdimensi tidak Iebih dari 5 cm( centimeter), berdaging, serta beruas.
Tangkai bunga Anggrek hantu tersebut berbatamg tegak berongga setinggi 200 hingga 600 mm( milimeter) bercorak kuning kumal serta menggangguk pada saat masih kuncup.
Panjang tangkai bunganya 3 sampai 5 mm dengan bunga berbentuk tabung berukuran 10 sampai 12 mm berwarna putih gading dengan bintik-bintik ungu.
Anggrek ini muncul beberapa hari setelah hujan Iebat pertama pada musim penghujan dan hanya membutuhkan waktu beberapa hari dari pembungaan hingga penyebaran benih. Peristiwa tersebut biasanya berlangsung 1 hingga 2 minggu di atas tanah.
November Ialu anggrek ini mulai menampakkan keberadaanya di bawah tegakan Pinus (Pinus merkusii) berserasah tebal di salah satu wisata alam yang terletak di desa Karangsari, Darma, Kuningan, Jawa Barat lho.
Nah, apakah sobat sudah pernah melihat anggrek hantu ini?. So, mari kenali dan cintai tumbuhan sekitar kita.
Post a Comment for "Mengenal mitos Bunga Anggrek Hantu"