Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Temuan Dan perkembangan Manusia Purba di Indonesia


Orang sering berpikir bahwa manusia purba adalah primitif. Demikian juga dengan pola pikirnya yang serba primitif pula. Namun demikian, kita sering terjebak pada asumsi (pendapat) bahwa kalau orang primitif seperti manusia purba berarti tidak memiliki kebudayaan.

Asumsi atau pendapat seperi itu tentu saja salah, karena se-primitif manusia tentu saja dapat menggunakan otaknya untuk berpikir bagaimana dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Siapa sangka bahwa manusia primitif seperti manusia purba yang pernah hidup di wilayah Indonesia ini ternyata telah memiliki kebudayaan yang dapat dikategorikan cukup maju di masa itu.

Tahukah Anda bahwa Cobek dari batu (alat untuk menghaluskan cabe untuk membuat sambal) adalah merupakan peninggalan tradisi purba yang masih dipakai hingga masa sekarang ini. Dapatkah Anda menyebutkan kebudayaan yang pernah dihasilkan oleh manusia Purba ?

B. Pemahaman Budaya

Kata budaya berasal dari kata budi yang berarti akal pikiran manusia, daya Yaitu usaha yang dilakukan dengan sengaja. Dengan demikian, pengertian kebudayaan adalah suatu usaha (olah pikir manusia) yang dilakukan dengan sengaja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Adat istiadat, sistem pengetahuan, bahasa, sistem kemasyarakatan, kesenian_ sistem kepercayaan, adalah merupakan hasil budaya manusia. Nilai budaya tersebut menjadi pedoman tingkah laku buat warga masyarakatnya. Nilai-nilai yang terkandung di dalam suatu budaya biasanya telah berlangsung dari generasi ke generasi sehingga menyebabkan nilai nilai budaya tersebut menjadi suatu tradisi yang biasanya akan terus dipertahankan oleh kelompok masyarakat tersebut.

C. Perkembangan Kebudayaan Manusia Purba di Indonesia

Kebudayaan pada manusia purba yang pernah hidup di wilayah Indonesia dapat diketahui dari bukti-bukti yang pernah ditemukan seperti adanya fosil tulang belulang dan beberapa hasil kebudayaan yang ditemukan. Bukti-bukti tersebut, setelah melalui proses penelitian dan pengkajian para ahli kemudian baru dapat dituliskan dalam bentuk laporan atau buku oleh para peneliti. Melalui buku tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana kehidupan manusia purba zaman dahulu.

Pemahaman tentang budaya masyarakat purba nampak dari ketiga masa perkembangan manusia yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

a. Sistem Pengetahuan
Pada masa ini, cara pikir manusia masih sangat sederhana. Alat-alat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga masih sederhana. Beberapa alat yang ditemukan antara lain jenis kapak perimbas dan alat serpih yang terbuat masih kasar. Tampak pada masa ini belum dikenal bagaimana cara mengupam atau mengasah.

b. Sistem Kemasyarakatan
Manusia memilih tinggal di daerah-daerah yang memungkinkan dapat memberi persediaan makanan dan lokasinya tidak jauh dari air. Padang rumput dan di dekat aliran sungai menjadi pilihannya. Mereka dapat berburu ikan dan siput, bahkan berburu binatang-binatang liar yang sedang mencari air di aliran sungai tersebut. Bertempat di alam yang terbuka ini manusia tidak dapat terbebas dari ancaman binatang liar yang tidak sedikit harus meminta korban nyawa manusia. Diduga pada masa ini populasi jumlah manusia tidak banyak. Untuk mengatasi hal ini, manusia mulai berpikir untuk hidup dalam kelompok-kelompok kecil agar dapat bekerjasama ketika akan melakukan perburuan atau menghadapi serangan binatang liar. Di samping itu, mulai dicari tempat yang lebih aman dari ancaman binatang maupun karena faktor alam yaitu ditemukan dengan mencari celah lobang di bukit seperti Goa.

Pada masa ini kemungkinan api sudah ditemukan, sehingga api dipakai sebagai cara memanasi makanan, sebagai alat penerangan, dan pengusir binatang liar. Bukti adanya api ditemukan di chou-kou-tien di tempat ini ditemukan sisa-sia tulang binatang yang terbakar bercampur dengan lapisan di mana ditemukan kapak perimbas. Begitu juga di daerah Trinil (Jawa Timur) ditemukan bentuk kayu terbakar.

c. Bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi manusia diduga sudah mulai terbentuk. Pada kegiatan berburu dan dalam kehidupan sehari-hari alat komunikasi dengan menggunakan kata-kata atau suara dan tanda-tanda gerakan badan. Namun sayang, bukti adanya bahasa tidak cukup kuat.

d. Kesenian
Dengan tinggal menetap di goa, manusia di samping dapat membuat alatalat untuk membantu hidupnya, mereka juga mencoba berekspresi dengan cara melukis sesuatu di dinding-dinding gua untuk menggambarkan pengalaman, perjuangan, dan harapan hidup. Lukisan dibuat dengan cara menggores atau menggunakan bahan berwarna seperti merah, putih atau hitam pada dinding karang atau goa.

Post a Comment for "Temuan Dan perkembangan Manusia Purba di Indonesia"