Sejarah Lengkap Desa Tegalwangi: wartacirebon.com
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA TEGALWANG! LOKASI, KEADAAN FISIK DAN SEJARAH
Tegalwangi adalah nama satu di antara 23 desa di Kecamatan Weru, Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon Ibu Kota Kecamatan Weru berada di sebelah utara Desa Tegalwangi, yakni di wilayah Desa Werulor. J arak Desa Tegalwangi dengan ibu kota kecamatan sekitar 3 km. Jarak ini dapat ditempuh dengan angkutan umum roda empat (bus kecil) dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Rata-rata ongkos angkutan umum di Kabupaten Cirebon adalah Rp. 400,/penumpang/sekali jalan. Sementara itu untuk menuju ke kota Sumber sebagai ibu kota kabupaten Cirebon adalah sekitar 10 km ke arah barat daya dari Desa Tegalwangi. Jarak ini dapat di tempuh kira-kira 30 menit dengan angkutan umum roda empat.
Letak Desa Tegalwangi sangat strategis yaitu merupakan gerbang utama dari arah barat laut menuju kota Cirebon. Jarak Desa Tegalwangi ke kota Cirebon tidak begitu jauh, yakni sekitar 6 km.
Desa Tegalwangi yang berada pada ketinggian rata-rata 5 meter di atas permukaan laut, berbatasan dengan Desa Werulor di sebelah utara. Di sebelah barat, Desa Tegalwangi berbatasan
dengan Desa Bodesari dan Desa Bodelor yang masuk wilayah Kecamatan Plumbon. Desa Megucilik merupakan batas di sebelah selatan serta Desa Setukulon dan Desa Werukidul merupakan batas disebelah timur (Peta 1).
Wilayah Desa Tegalwangi dibagi menjadi 8 wilayah rukun warga (RW) meliputi 34 rukun tetangga (RT). Untuk keperluan Pemilu yang telah berlangsung pada tahun lalu, wilayah Desa Tegalwangi dibagi menjadi 12 Blok. Setiap blok dapat meliputi sebagian wilayah satu RW atau lebih. Masing-masing diberi nama tersendiri. Nama ke 12 blok di Desa Tegalsari adalah sebagai berikut.
1. Blok Jalinan terdiri atas RW 01, meliputi RT 01, RT 02, dan RT 03.
2. Blok Gabungan terdiri atas sebagian RW.02, meliputi RT. 04, RT 05, RT. 06 dan RT.07
3. Blok Jetis terdiri atas sebagian RW 02, meliputi Rt. 08, RT 09 dan RT 10
4. Blok Maju terdiri atas RW 03, meliputi RT 11, RT 12, dan RT 13
5. Blok Majukerto terdiri atas RW 04, meliputi RT 14, RT 15, RT 16, dan RT 17
6. Blok Aman terdiri atas RW 05, meliputi RT 18, RT 19, dan RT 20.
7. Blok Mulia terdiri atas RW 06, meliputi RT 22, RT 23, RT 24, dan RT 25.
8. Blok Serut, Blok Kedung Belik dan Blok Karang Ampel mencakup wilayah RW 07, meliputi Rt 26, Rt 27, RT 28, RT 29, RT 32, RT 33, dan RT 34.
9. Blok Sehat terdiri atas RW 08, meliputi RT 21, RT 30, dan RT 31
Desa Tegalwangi dilalui bebas hambatan, yakni Tol Palimbon (singkatan Palimaman Cirebon) yang dibangun tahun 1996/ 1997. Jalan tersebut melintasi Blok Gabungan di RW 02 sampai ke perbatasan Blok Jalinan di RT 01 dan Blok Karang Ampel di RW 7.
Kondisi prasarana transmigrasi yang ada cukup memadai. Hampir seluruh jalan sudah diaspal, apalagi jalan antardusun, di lingkungan RW dan RT. Sarana transfortasi juga cukup lengkap. Di desa ini terdapat beberapa mobil pribadi, motor dan jenis angkutan umum seperti bis dan becak dayung. Hampir di setiap ruas jalan terdapat becak menunggu penumpang, lebih-lebih di ruas jalan protokol.
Masyarakat Desa Tegalwangi juga memiliki sarana komunikasi dan hiburan berupa TV dan radio. Hampir setiap rumah memiliki TV dan radio. Bahkan ada juga beberapa rumah penduduk yang telah memiliki telepon. Selain itu juga terdapat beberapa telepon umum, baik telepon koin maupun kartu dan terdapat satu loket warung telekomunikasi (wartel).
Desa Tegalwangi mempunyai sarana umum, seperti rumah ibadah, sekolah, balai kesehatan, kantordesa, kantor koperasi, kantor UPT perindutrian, sarana penerangan dan sarana olah raga. Desa Tegalwangi merupakan sentra industri kerajinan rotan.
Sebelum tahun 1900, wilayah Tegalwangi merupakan wilayah dari 4 desa yaitu Tegalwangi Timur, Tegalwangi Barat, Wadas dan Asinan. Ke-4 (empat) kepala desa yang di sebut dengan kuwu ketika itu, adalah Kuwu Yarsina, Kuwu Arsewi, Kuwu Kanapi dan Kuwu Mukayim. Pada tahun 1905 ke empat desa tersebut digabung menjadi satu menjadi Desa Tegalwangi. Kepala Pemerintahan yang memimpin Desa Tegalwangi adalah Kuwu Kesah. Beliau menjadi kuwu Desa Tegalwangi dari tahun 1905 hingga yang pernah memimpin Desa Tegalwangi hingga sekarang adalah sebagai berikut.
Kuwu Marjuki (tahun 1910 1912).
Kuwu Kesah (tahun 1935 194
Kuwu Murdingo (tahun 1948 1954) Kuwu Jayani (tahun 1954 1960)
Kuwu Kabol (ahun 1960 196
Kuwu Mustakim (tahun 1968 1976) Kuwu Supriyadi (tahun 1976 1986)
Pada periode ini, tepatnya pada tahun 1981 wilayah Desa Tegalwangi dimekarkan menjadi 2 (dua) desa yaitu Desa Tegalwangi dan Desa Tegalsari.
8. Kuwu Dudung Supriyatna (tahun 1986 1989). Beliau pada waktu itu berstatus sebagai Pejabat Kepala Desa.
9. Kuwu Kadiman Sakim (tahun 1989-1994).
10. Kuwu Moh. Dhohir (tahun 1994 pertengahan 1995)
11. Kuwu Didin Wahyudi (pertengahan pertengahan 1996)
12. Kuwu Sugito (sejak bulan Juni 1996 sekarang).
Sejak tahun 1986, pimpinan desa yang disebut kuwu berstatus sebagai pejabat Kepala Desa di Tegalwangi. Desa Tegalwangi merupakan pusat pengrajin rotan. Penduduk desa ini tergolong makmur. Oleh karenanya desanya mendapatkan julukan sebagai Desa Dolar. Hasil kerajinan rotan desa ini mendapat pasaran di luar negeri (ekspor) sehingga mendatangkan dolar. Bagaimana desa tersebut dapat menjadi daerah pengrajin rotan? Uraian berikut mengetengahkan dua versi yang berbeda tentang sejarah yang berkaitan, pengrajin rotan di Desa Tegalwangi.
Versi pertama, menceritakan sejak zaman Sinuhan Sunan Gunung Jati Cirebon. Pada waktu itu, di satu pedesaan yang bernama Wadas bersemayam seorang Ki Gede Buyut Sasmita. Beliau mempunyai seorang putri sangat cantik, bernama Nyi Semantra. Karena kecantikan putri Ki Gede banyak pemuda yang ingin melamarnya. Untuk menentukan siapa yang bakal terpilih menjadi suaminya, Ki Gede mengadakan sayembara dengan syarat. "Barang siapa yang dapat membuat lampit (tikar dari rotan) untuk menutupi Bale Gede, dalam tempo satu malam maka dialah yang berhak menjadi suami Semantra".
Di antara yang ikut sayembara terdapat Pangeran Kejaksan. Beliau adalah abdi para wali di Cirebon. Pangeran Kejaksan membawa rotan atau penjalin (Bahasa Cirebon) yang dimuat dalam sebuah pedati berukuran besar. Sesampainya di prapatan Sikere,
yakni ketika mau belok ke selatan menuju Desa Tegalwangi ternyata jalannya sempit tidak dapat dilalui. Akhirnya, muata rotan diturunkan di daerah Sikere. Sampai sekarang tempat ini dikenal dengan nama Blok (Kampung) Jalinan (berasal dari kata penjalin atau rotan).
Setelah muatan rotan diturunkan dan dibawa ke tempat peminangan Nyi Sematra, yakni di Kebun Suro tempat Balai Gede itu berada. Pada malam harinya Pangeran Kejaksan mulai membuat lampit. Rupanya Nyi Semantra belum berkeinginan untuk menikah. Ketika pembuatan lampit hampir selesai yaitu sekitar pukul dua belas, Nyi Semantra bersemedi supaya pembuatan lampit tidak selesai. Dengan kesaktiannya, lewat tengah malam banyak kokok ayam dan kicau burung pertanda hari sudah pagi. Dengan demikian, Pangeran Kejaksan tidak jadi melanjutkan pekerjaanya, yang sebetulnya masih cukup waktu untuk menyelesaikannya. Setelah merasa gagal, maka beliau bersabda "Ya biarlah cita-citaku gagal, tetapi mulai sekarang dan seterusnya saya inginkan supaya keturunan daerah ini kawin lampit penjalin". Ternyata, apa yang disabdakan pangeran tersebut menjadi kenyataan. Hingga sekarang penduduk Tegalwangi menjadi pangrajin atau pengusaha kerajinan rotan.
Versi lain yang berkaitan dengan pengrajin rotan di Desa Tegalwangi berawal pada jaman penjajahan Belanda pada tahun 1938. Industri kerajinan rotan dirintis oleh dua orang yaitu The A Hock dan Shobari. Mereka menjalankan usahanya di Cirebon. Di antara sekian banyak karyawan yang bekerja pada pengusaha tersebut ada seorang warga Tegalwangi yang bernama Sama'un.
Dari tahun ke tahun industri kerajinan rotan tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga timbul keinginan Sama'un untuk membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya di Desa Tegalwangi. Sejak saat itulah industri kerajinan rotan dikenal dan berkembang luas di Desa Tegalwangi.
Demikian sedikit ulasan tentang Desa Tegalwangi, sebenar nya masih banyak yang belum di ungkap tentang Desa ini. Mohon ma'af apabila Ada kesalahan dalam penulisan Dan nama tokoh di atas.
Post a Comment for "Sejarah Lengkap Desa Tegalwangi: wartacirebon.com"