Rotan Desa Tegalwangi warta cirebon
Warta cirebon: Dipilihnya industri rotan di Desa Tegalwang'i ini didasarkan atas asumsi bahwa industri rotan merupakan kelompok industri kecil yang selain telah menggunakan proses modern seperti penggunaan mesin-mesin (mesin bubut, mesin boor, dan mesin pelurus), juga masih mengandalkan pada keterampilan tradisional (seperti anyam-anyaman). Dengan demikian akan tampak adanya etos kerja dan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di lingkungan kawasan industri Desa Tegalwangi.
Jauh sebelum Desa Tegalwangi menjadi lingkungan kawasan industri rotan, masyarakat desa tersebut sebenarnya telah mengusahakannya sebagai mata pencaharian pokok. Oleh karena itu, perlu mengungkapkan terlebih dahulu mengenai etos kerja dan nilai budaya yang telah mentradisi di Desa Tegalwangi. Hal ini karena keberadaan tradisi lisan yang diturunkan secara tummtemurun, biasanya banyak mengandung pesan-pesan tertentu, seperti dalam sikap dan pola tingkah laku dan cara berfikir masyarakat pendukungnya. Satu sarana di antaranya adalah melalui ungkapan-ungkapan tradisional.
Pada umumnya, ungkapan-ungkapan tradisional yang menyatu dengan kehidupan masyarakat Kabupaten Cirebon disampaikan dalam bahasa J awa Cirebon. Selain dalam ungkapan. ungkapan tradisional, bahasa Jawa Cirebon ini juga digunakan dalam naskah-naskah babad yang bertalian dengan agama (Ayatrohaedi, 1995). Bahkan menurut Irma M. Johan (1996) bahwa bahasa Jawa Cirebon juga digunakan dalam perjanjianperjanjian dengan VOC (abad 18) sebagai bahasa resmi.
Sungguhpun penggunaan bahasa Jawa Cirebon sekarang ini menunjukkan adanya gejala sudah mulai berkurang, akan tetapi terlihat adanya usaha-usaha untuk melestarikannya, di antarannya melalui kesenian dan sekolah.
Pada umumnya, masyarakat Cirebon termasuk masyarakat Tegalwang'i mengenal ungkapan yang berbunyi : Kudu tungkul ka jukut, tanggah kasadapan" Artinya adalah mengerjakan suatu pekerjaan dengan sungguh-sungguh,tidak tertarik oleh pekerjaan lainnya. Makna yang terkandung dalam ungkapan ini adalah memberikan nasehat atau anjuran agar orang selalu bersungguhsunggu dalam menghadapi suatu pekerjaan, dan tidak tertarik oleh pekeljaan lain yang menggangunya. Hal ini berarti bahwa dalam bekerja orang harus mencintai pekerjaannya sendiri agar dapat menimbulkan kegairahan kerja sehingga prestasi kerja dapat terns meningkat. Oleh sebab itu kerja bagi orang Cirebon, sangat dihayati sebagai suatu kewajiban yang hams dilaksanakan secara sungguh-sungguh.
Sehubungan dengan itu Abdurrachman dkk. (1984: 124 153) telah menginvertarisir ungkapan-ungkapan tradisional daerah Cirebon. Ungkapan-ungkapan tersebut di antaranya ada yang mengandung etos kerja dan nilai budaya yang masih relevan Dengan Kondisi Sekarang ini.
Post a Comment for "Rotan Desa Tegalwangi warta cirebon"